Senin, 12 April 2010

masalah pembangunan Kabupaten muna

1.Kemiskinan
Untuk melihat kemiskinan masyarakat di kabupaten Muna,seperti apa yang dikatakan oleh Balwin dan meier ada enam sifat ekonomis pada negara miskin atau daerah miskin dengan andikator-idikator diantaranya sebagai berikut :
a.Produksi Barang Primer.
Sektor unggulan kabupaten muna berada pada sektor pertanian yaitu 38,95 %, sedangkan sektor lain misalnya pertambangan dan penggalian 1,74 %,industri pengolahan 6,47 %, listrik, gas dan air minum 0,35 %, dan lain-lain menurut data tahun 2005.( BPS Kabupaten Muna )
Sektor pertanian memilki potensi yang cukup besar dan hanya sebahagian kecil saja dari potensi yang ada pertanian yang diolah. produksi pertanian yang diperoleh Masyarakat hanya mampu memenuhi kebutuhan hidupya. Hal tersebut disebabkan oleh alat-alat yang digunakan masih sangat tradisional dan sumber daya manusia masih terbatas dan bantuan dari pemerintah daerah baik itu berupa bantuan bibit, pupuk, modal belum maksimal. Kemudain diperparah lagi dengan melihat kondisi masyarakat yang yang terbelakang dalam artian berpendidikan rendah.
Pemerintah daerah seharusnya lebih merespon kebutuhan masyarakat disektor pertanian dengan menyediakan pupuk, bibit, penyuluhan pertanian dan yang lebih penting lagi adalah bantuan modal sehingga masyarakat mampu untuk mandiri.
Dengan modal tersebut masyarakat bisa membeli alat-alat pertanian yang lebih modern sehingga produksi pertanian tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal tetapi bisa juga untuk dieskpor keluar, dengan hal tersebut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b.Sumber alam yang tidak dioleh
Kabupaten muna kaya akan sumber daya alam,tanahnya yang subur ( pertanian), potensi lautnya yang kaya akan rumput laut (agar-agar ), dan hutannya yang luas, tetapi itu semua belum diolah secara maksimal. misalnya saja pertanian kabupaten muna diolah secara maksimal saya pikir muna tidak akan seperti yang sekarang ini seperti kemiskinan, kemeralatan, kesengsaraan.
Begitu juga dengan perikanan,sepanjang pesisir pantai kabupaten muna adalah petani rumput laut, itupun hanya sebagai mata pencaharian sampingan saja.andaikan saja pemerintah daerah berpihak kepada masyarakat dengan memberikan semacam penyuluhan dan kerja sama dengan pemerintah daerah
Karena selama ini petani rumput laut tidak mempunyai skill dalam membudidayakan rumput laut, dan masyarakat hanya mampu mendistribusikan didaerah sekitar dan tidak mampu untuk di ekspor.memang masalah pendistribusian/ pemasaran menjadi kendala para petani rumput laut sehingga banyak para petani rumput laut berggannti profesi ke profesi yang lain.
Sama halnya dengan hasil kepiting, udang dan lain hanya bisa dipasarkan didaerah sekitar.sehingga harga kepiting, udang banyak dan harganya sangat murah. Hal ini membuat pendapatan masyarakat menjadi berkurang.
c.Penduduk masih terbelakang.
d.Kekurangan modal
e.Orentasi perdagangan dan lain lain sebagainya

2.Penggangguran
Tahun 1961 Penduduk kabupaten Muna baru mencapai 111.766 jiwa,Sepuluh tahun kemudian yakni tahun 1971 meningkat menjadi 154.024 jiwa atau mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 3,26 persen pertahun,Pada tahun 1980 meningkat menjadi 174.057 jiwa atau tumbuh sebesar 1,37 persen pertahun ,kemudian tahun 1990 meningkat menjadi 226.933 jiwa atau tumbuh sebesar 2,69 persen pertahun,dan berdasarkan hasil sensus Penduduk 2000 penduduk Kabupaten Muna telah berjumlah 273.160 jiwa atau mengalami pertumbuhan rata- rata 1,90 persen pertahun.Kemudian berdasarkan hasil proyeksi survei penduduk Antar Sensus SUPAS 2005,penduduk Kabupaten Muna tahun 2007 berjumlah 243.397 jiwa.
1. Angkatan Kerja
Menurut jenis kegiatannya, penduduk berumur 15 tahun keatas dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
1. angkatan kerja adalah yang mereka yang berumur 15 tahun keatas dan mempunyai pekerjaan, baik ” bekerja maupun sementara tidak bekerja karena suatu sebab, misalnya pegawai yang sedang cuti, petani yang sedang menunggu panen dan sebagainya. Disamping itu, mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan juga termaksud dalam kelompok angkatan kerja.
2.Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 15 tahun keatas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lain sebagainya.
Seperti diketahui, angkatan kerja sangat tergantung pada struktur penduduk, sifat demografis, dan keadaan disuatu daerah.
Angkatan kerja Kabupaten Muna berjumlah 118.774 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 113.180 orang ( 95,29 % ) berstatus bekerja dan sisanya sebanyak 5.564 orang ( 4,68 % ) berstatus pengangguran. Kemudian menurut lapangan pekerjaan, sebanyak 89.240 orang ( 54,01 % ) bekerja disektor pertanian, sebanyak 25.259 orang ( 15,29 % ) bekerja di sektor perdangangan, sebanyak 20.382 orang ( 12,34 % ) bekerja di sekktor jasa-jasa, dan sisanya tersebar pada sektor industri pengelohaan, transportasi dan komunikasi, bangunan, lainnya dan keuangan.
Pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmargasi Kabupaten Muna tahun 2007 adalah sebanyak 12.374 orang ,berhasil di tempatkan sebanyak 724 sebanyak 1.570 orang.Dengan demikian,sisa pekerja tahun 2007 berjumlah 10.080 orang.
Berdasarkan jenjang pendidikan,pencari kerja terbesar adalah berpendidikan SLTA sebanyak 4.895 orang atau 39,56 persen dari jumlah pencari kerja terdaftar.Kemudian di susul berpendidikan sarjana sebanyak 4.869 orang {39,35 persen}serta tamatan DI/DIII sebanyak 2.178 orang {17,60 persen}dari seluruh angkatan kerja.
Dari data tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa lapangan pekerjaan yang tersedia sangat kurang dibandingakn dengan para pencari kerja.

Sumber Referensi : Kabupaten Muna Dalam Angka tahun 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar