Kamis, 28 Oktober 2010

Jogjakarta Kembali Berduka Cita Oleh La Ode Wahiyuddin S.IP

Jogjakarta merupakan salah satu Propinsi yang ada di Indonesia, yang cukup aman, tentram dan Damai, daerah yang lebih dikenal dengan Slogan “Jogjakarta Berhati Nyaman”. Tidak heran kalau frekuensi harapan bertahan hidup lebih lama dibandingkngkan dengan Kota besar lainnya, Sehingga banyak warga diluar kota jogjakarta seperti Jakarta, Bandung dll, memilih Jogjakarta untuk menghabiskan masa Tuanya. Jakarta misalnya frekuensi harapan untuk hidup lebih kecil dimana hal itu sebabkan psikologi manusia yang sangat lemah, banyak persoalan yang dihadapi misalnya Stress, persoalan social, ekonomi, politik dan lain lain sebagainya.
Jogjakarta terkenal sebagai Kota Pendidikan dan Kota Parawisata.. Sebagai kota pendidikan, yang terdiri dari kurang lebih 200 perguruan tinggi, dengan tersedianya berbagai fasilitas penunjang pendidikan, dan sarana dan prasarana lainnya. Dari hal itu, warga indonesia dari Sabang Sampai Merauke lebih memilih Jogjakarta sebagai tempat melanjutkan studynya yang tersebar di berbagai perguruan tinggi. Sebagai kota parawisata, Jogjakarta memiliki tempat-tempat yang lebih menarik dan mampu mendatangkan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Misalnya Obyek Wisata,Candi Prambanan yang cukup terkenal baik tingkat nasional maupun Internasional, Pantai ParangKritis, yang lebih terkenal dengan sebutan Laut Pantai Selatan, yang Konon Katanya tempat Nyi Loro Kidul berada, Pantai Kukup, Baron, Obyek Wisata Kaliurang yang berada di kaki Gunung merapi dan tempat-tempat peninggalan Kerajaan dan seperti Kraton Jogja, benteng, serta rumah-rumah Kuno yang masih di jaga keasliannya. Dan tak jauh dari kota Jogjakarta terdapat Candi Borobudur, yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa tengah, yang hanya membutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke Candi Borobudur. Jogjakarta terkenal juga sebagai tempat pusat perbelanjaan barang-barang Murah, seperti Batik asli jogja, barang Kuno lainnya,dll, tempat itu biasa dikenal dengan sebutan Malioboro. jika datang keJogja, yang pertama kali di datangi adalah Maliboro, karena di tempat itu kita bisa membeli barang-barang yang cukup murah dan tempat yang cukup unik, karena kita bisa melihat berbagai macam yang barang di jual,dimana jarang ditemukan di daerah lain dan sangat langka. Di Malioboro juga terdapat wisata Kuliner dienteran jalan, Angkringan yang terkenal dengan nasi Kucingnya, disamping itu kita bisa menyangsikan/ melihat para wisatawan mancanegara dan keindahan Malioboro pada malam harinya.
Jogjakarta, yang aman, nyaman dan damai, namun tepatnya pada tanggal 22 Okober 2010, jam 17.05 WIB, akhirnya dikejutkan dengan meletusnya kembali Gunung merapi,dengan mengeluarkan lahar dan awan panas,. Warga masyarakat yang tinggal di kaki gunung merapi dengan panic dan tergesa-gesa menyelematkan dirinya di tempat yang lebih aman dan proses evakuasi berjalan lancar sehingga korban banyak berhasil diselamatkan, walaupun masih ada korban jiwa yang berjatuhan. Korban diantaranya luka-luka yang juga juru kunci Merapi Pak Pejo, tetangga pak Marijan, Derita luka bakar sekitar 75 % tubuhnya , dan Juru Kunci Merapi Pak Marijan meninggal Dunia korban dari keganasan awan panas gunung merapi.
Penulis bukan ahli Gunung merapi, bukan ahli PV MBG, bukan ahli gempa, tidak mengetahui ilmu yang menyebabkan Gunung merapi meletus, akan tetapi penulis percaya dan yakin yang mengendalikan gunung merapi hanyalah Allah SWT, Allah maha Kuasa, ketika Allah berkendak, “Kun Fayakun”, “ jadi maka jadilah “ maka manusia tidak bisa menolak dengan apa yang telah dikendaki oleh Allah SWT dan di luar dari kemampuan manusia.
Penulis mencoba untuk mengevaluasi musibah yang terjadi Di Jogjakarta dengan pendekatan sudut pandang agama islam.
Kalau kita merefleksi kembali dengan kondisi masyarakat Jogjakarta, memang daerahnya aman,masyarakatnya sopan, santun, saling menghargai dan menghormati, akan tetapi, dari sisi moral sebahagian masyarakat sangat memprihatikan dan banyak-hal-hal yang dilakukan masyarakat mengarah kepada perbuatan Syirik. Nilai-nilai agama warga masyarakat sudah mulai terkikis oleh zaman, banyak perempuan sudah tidak lagi menutup auratnya, memakai pakaian ala barat, perempuan memakai celana hanya sampai dipaha dan baju yang memamerkan payudaranya, alias baju yang yang tidak selesai dijahit dan kekurangan kain.
Kemudian kondisi social masyarakat, pelacuran menjadi salah satu profesi sebahagian masyarakat untuk bisa bertahan hidup, mereka lakukan hanya untuk mencari sesuap nasi, mereka hanya tahu bagaimana bisa dapat uang dan makan. Latar belakang dari mereka mayoritas dari kalangan ekonomi lemah, dan pendidikan agamanya sangat kurang. Sementara kalau mereka percaya bahwa rezeki itu sudah diatur oleh allah SWT, dan bisa bertahan hidup tampa melacur mungkin mereka tidak terjebak dalam lembah hitam dengan menjual tubuhnya.
Tak jauh dari Malioboro, terdapat salah satu daerah, yang letaknya di jalan Pasar kembang, yang lebih dikenal dengan Sarkem. Sarkem merupakan tempat lokalisasi yang terbesar di Jogjakarta dan lokalisasi tersebut berada dalam satu kawasan yang sangat luas. Bukan menjadi rahasia umum lagi, kalau Sarkem merupakan tempat lokalisasi, anak SMP saja sudah mengerti tentang Sarkem, anehnya tempat itu justru di lindungi oleh pemerintah kota Jogjakarta. Aktivitas Sarkem 24 jam, hanya saja, ketika bulan puasa tiba biasanya wanita tidak melayani lelaki hidung belang. Pada bulan suci ramdahan Pemerintah kota Jogjakarta, dengan mendatangkan para Ustaz dan Kyai dilokalisasi, melakukan pengajian,penyadaran, siraman rohani, akan tetapi itu dilakukan hanya saat bulan suci saja setelah itu, aktivitas di daerah lokalisasi kembali seperti biasa.
Dengan jogja sebagai kota parawisata, tentunya jogja akan menjadi ramai dan menjadi sasaran tempat rekreasi/ refresing. Masyarakat akan berbondong-bondong untuk mengunjungi Jogjakarta. Dikawasan wisata kaliurang misalnya,tersedinya fasilitas dan sarana-prasanarana, baik itu hotel/ tempat penginapan dan lain-lain sebagainya. Penginapan yang tadinya disediakan hanya untuk bermalam agar paginya bisa lebih banyak waktu untuk bersantai-santai menikmati indahnya pemandangan kaliurang, akan tetapi di gunakan juga sebagai tempat mesum, bagi para pengunjung. Dengan lima puluh libu saja sudah bisa menyewa kamar satu malam, sehingga kawasan tersebut menjadi pilihan tempat sepasang kekasih untuk melampiaskan hasratnya. Tak jauh dari kaliurang ,yang berada di kaki gunung merapi terdapat daerah yang bernama kalikuning daerah Mbah Marijan tinggal, yang juga merupakan tempat parawisata. Kalikuning daerah yang berbukit-bukit, dan terdapat beberapa hutan pinus dan kelihatan agak sunyi. Dengan kondisi daerah seperti itu, aman, dan sunyi, banyak sepasang kekasih saling bercumbu di area terbuka di bawah pohon pinus. Begitu juga halnya dengan pantai Parangkritis, dan beberapa tempat daerah yang lain yang dianggab aman, untuk dijadikan juga sebagai tempat mesum bagi para Pezina maupun bagi pemula yang ingin berbuat maksiat.
Masih banyak tempat- tempat lain di sekitar jogja yang merupakan sarang berbuat maksiat, baik itu di Kafe-kafe,diskotik maupun dikost-kostan mahasiswa. Bahkan jogja, sudah memiliki tempat lokalisasi yang kebanyakan para wanitanya mahasiswi, lokalisasi itu berada di daerah Babarsari, Sleman, Jogjakarta. Karena himpitan ekonomi dan ingin meneruskan kuliahnya, para mahasiswi dibeberapa pergurun tinggi di jogja, dengan terpaksa, menjual tubuhnya. Selain itu, ada juga sebahagian mahasiswi karena rusaknya moral, sehingga perzinahan sudah menjadi akrab dengannya.
Dan terakhir, masalah menyekutukan Allah SWT, masyarakat Jogjakarta biasanya dalam setiap tahunnya, atau lima tahun sekali mengadakan acara, baik itu ritual hasil panen, ritual di pantai Parangkritis agar pantai tidak memakan korban dan masih banyak ritual-ritual lain yang merupakan perbuatan Syirik ( menyekutukan Allah SWT ). Kegiatan itu sudah merupakan warisan nenek moyang, tetapi masih di junjung tinggi oleh sebahagian masyarakat Jogjakarta.
Itu hanya sebahagian deretan permasalahan umat manusia yang merusak moral dan akhlak manusia, masih banyak persoalan-persoalan lain yang yang tidak mampu penulis jelaskan.
Dengan rusaknya moral, akhlak dan akidah manusia, Allah SWT memberikan peringatan dengan meletusnya Gunung merapi yang itu hanya bagian kecil saja dari kuasa Allah. Manusia seharunya justru mengintropeksi diri dengan kejadian itu, akan tetapi manusia tidak menyadari hal itu.
Masih teringat jelas dengan Gempa Bumi tahun 2006 yang lalu, memporak-porandakan Jogjakarta dan sekitarnya, yang memakan korban hingga puluhan ribu orang. Banyak keluarga yang di cintai, sanak saudara lainya menjadi korban Gempa dan kejadian itu membaut trauma warga Jogjakarta.
Dikala itu penulis, menyaksikan gempa bumi, dengan getaran gempa yang cukup dasyat, selokan air yang yang tenang berubah menjadi gelombang, rumah-rumah pada roboh,teriakan, tangisan, ketakutan menambah histeris saat itu. Dengan panik masyarakat menyematkan diri masing-masing, saking paniknya tetangga kost penulis, seorang perempuan menyelamatkan diri tampa sadar hanya memakai celana dalam dan BH, sambil berlari menyalamtkan diri dengan melihat kearah Gunung Merapi, karena prediksi saat itu adalah Gunung merapi meletus, yang ditakutkan lahar dan awan panas akan menuju kearah Kota Jogjakarta. Selang beberapa menit diketahui bahwa gempa terjadi bukan karena Gunung merapi, akan tetapi karena gempa tektonik di dasar laut. namun beberapa jam kemudian dipanikan dengan Stunami,yang katanya sudah mencapai daerah Bantul. Dengan isu Tsunami masyarakat dari arah bantul menuju kota Jogjakartaa, untuk menyelamatkan diri dan sedangkan dari arah Kaliurang dan sekitarnya menuju kota, karena isu merapi meletus. Suasana semakin panik , penulis, menyadari saat itu manusia tidak mampu berbuat apa-apa selain menyelamatkan diri dan berdoa memohon keselamatan dari bencana. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mampu menjangkau apa yang telah ditentukan oleh allah. Kemampaun manusia kecil di mata Allah SWT.
Gunung, laut, dan segala macam yang diciptakan oleh Allah SWT, hanya untuk manusia yang dapat memberikan mamfaat bagi manusia. Tetapi dengan kondisi umat manusia sekarang, segala sesuatu yang memberikan mamfaat justru membawa mudaratnya, gunung merapi meletus dengan memakan korban, air laut yang membawa berkah justru membawa malapetaka dengan Stunami dan lain lain sebagainya.
Untuk itu, marilah kita jadikan bahan pembelajaran dan renungkan, dengan mengitropeksi diri, terlalu banyak menganiaya diri kita sendiri, terlalu banyak dosa yang telah kita lakukan, Sehingga Allah SWT Murka kepada kita. sehingga tidak ada jalan keluar dengan menghindari bencana dan musibah selain Taat dan Patuh kepada Allah, menjalankan perintahnya dan menjauhi larangnya.
Wassalam.

Senin, 25 Oktober 2010

Memahami C.I.N.T.A Versi La Ode Wahiyuddin

Tulisan ini Kupersembahkan buat perempuan yang aku cintai “ N D “

“ Jangan Perna Menyerah Kecuali Di Hadapannya ( HMI MPO )”
“ Bisa mendekati api, tapi jangan terbawa panas, bisa panas asal jangan terbakar,
bisa terbakar asal jangan hangus ( Alm La Ode Naana ) ”

CINTA adalah sesuatu yang tidak asing lagi bagi setiap manusia, bahkan melekat dalam jiwa manusia dan sesuatu hal yang selalu dialami oleh manusia. Mulai dari kecil, orang sudah mulai mengenal cinta dan cinta itu biasanya dinamakan cinta monyet. cinta yang dimaksud dalam tulisan ini adalah cinta antar lawan jenis.
Dengan kondisi zaman modern sekarang ini, pengaruh globalisasi cukup kuat. dizaman globalisasi peran media sangat besar, media mampu mempengaruhi/pembentuk jiwa dan perilaku manusia. Misalnya media elektronik, ketika menonton TV, yang berkaitan dengan “CINTA” tentunya manusia akan terobsebsi dengan film tersebut. Dalam Film Romeo dan Juliat contohnya diperlihatkan bagaimana seorang jatuh cinta, kasmaran, berciuman antar lawan jenis yang katanya didasari atas nama cinta. Dari hal hal tersebutlah manusia belajar, belajar dan kepingin tahu lalu mempraktekannya dengan coba dan mencoba.
Apalagi ketika masa remaja, yang dikenal dengan masa Puberitas,,,wow,,,,betul-betul masa yang penuh dengan “ CINTA “ dan hati yang selalu berbunga-bunga. Masa tersebut adalah masa yang cukup indah bagi remaja dan masa metamorfosis dari masa kanak-kanak kemasa keremajaan. Kebanyakan orang dimasa itu terhanyut dalam cinta, dan tidak heran kalau di masa itu remaja sudah mengenal lawan jenis alias Pacaran.
Atas nama cinta seseorang bisa melakukan apa saja karena di butakan dengan cinta. Untuk menyakinkan laki-laki maupun perempuan bahwa saling mencintai biasanya melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan misalnya ciuman atau bahkan perempuan tidak malu-malu mengorbankan mohkota miliknya yang paling berharga didunia “ KeperawananNya “ yang belum tentu pasangan hidupnya nanti dengan melakukan hubungan seksual. Yang kata mereka hal tersebut adalah bumbunya cinta ibarat sayur tampa garam kurang nikmat dan kurang sedap. Memang mereka merasakan kenikmataan, merasakan kenikmatan cinta yang hanya sesaat saja tetapi penyesalan berkepanjangan dikemudian hari. Tidak heran kalau banyak perempuan hamil di luar nikah akibat dibutakan oleh cinta……astagafirullah.
Dalam hati kecil penulis selalu bertanya-tanya apakah mereka tidak tahu dosa akibat dari hubungan diluar nikah? Apakah ini yang dinamakan cinta.?
Itulah pemahaman cinta anak muda zaman sekarang, ironis memang, dengan melihat kondisi anak muda, cinta yang didasari oleh nafsu, cinta tampa di dasari dengan nilai-nilai agama, maka hasilnya akan seperti itu. Mereka tidak faham bagaimana ketika manusia jatuh cinta yang sesuai dengan ajaran agama.
Jatuh cinta dan mencintai seseorang itu adalah hal yang wajar, tinggal bagaimana kita memanajemen dalam diri kita dan Agama menjadi fondasi untuk menfilter segala sesuatu dapat yang menodai cinta dan mampu untuk menghindari dari segala sesuatu yang dapat mengarah kepada perbuatan maksiat.
Disaat kita berpapasan dengan lawan jenis yang kita suka/cintai, biasanya merasa degdegan, malu-malu, denyut jantung berdetak cepat, bahkan segala macam kita perbuat untuk mengalihkan rasa malu-malu. Ada cerita yang cukup menarik dari teman, kejadiannya dijogja, sebut saja namanya “ Pasha , bagaimana saat jatuh cinta, ketika itu berpapasan dengan seorang ahwat ( perempuan ), yang ia suka, dengan berkeringat dingin, tersipuh malu, grogi dan denyut jantungnya berdetak tak karuan. Disaat berpapasan masing-masing saling curi pandang. ketika itu pasha melihat raut wajah akhwat, dan bagi pasha saat melihat wajahnya menimbulkan , ketenangan, kedamaian dan kenyamanan dalam dirinya. Dengan kejadian itu pasha sering menghayalkan disetiap saat, sampai sholatnya tidak Khusuk karena sering memikirkan akhwat, anehnya pasha sering tersenyum sendiri dan tertawa sendiri seperti orang gila. Bahkan tak henti-hentinya berpikir agar bisa bertemu lagi. Dengan sombong mengatakan Cuma dia yang bisa membuat saya seperti ini, dia betul-betul sempurna untuk menjadi pendaping hidupku, dunia ini betul-betul indah. Ya allah pertemukan aku, lagi dengannya. Inilah salah satu contoh pemuda yang lagi jatuh cinta.
Tak kala menarik, ada cerita dari kawan juga, ketika sedang jatuh cinta. Dia sangat mencintai seorang gadis tapi takut mengatakannya, lalu untuk menyampaikan perasaan cintanya kepada gadis itu, dengan diam-diam dia melihat/mengintip rumah kost perempuan itu. Dengan melihat rumah kostnya saja, perasaan jatuh cinta itu seolah-olah sudah tersampaikan kepada perempuan tersebut dan hal itu menimbulkan kenikmatan tersendiri bagi dia. Bagi dia dengan melihat kostnya, memberikan sugesti dalam dirinya yang dapat menimbulkan kenyamanan dalam dirinya. Setiap pergi atau pun pulang dari kampus pasti lewat depan kost gadis tersebut, walaupun harus mutar jalan kaki yang jaraknya bertambah jauh menuju kostnya. melihat kostnya saja perasaannya senang sekali apalagi kalau melihat orangnya. Inilah cara bagaiamana seseorang menyalurkan perasaan cintanya kepada perempuan yang kita cintai.
Berjuang demi cinta, biasanya seseorang berusaha agar cintanya itu direspon atau diterima. Untuk menumbuhkan/ menanamkan rasa cinta kepada perempuan yang kita cintai agar memberikan kesan maupun output dari cinta, tentunya dengan pergorbanan. Karena cinta itu bukan hanya sekedar kata tetapi juga refleksi dari sikap dan perbuatan. Cinta itu juga butuh pembuktian artinya seberapa besar cinta kita kepada perempuan yang kita cintai, itu bisa dinilai oleh diri kita sendiri dan seorang yang kita cintai. Biasanya mencintai seseorang itu, dengan mengorbankan waktunya hanya untuk perempuan yang ia cintai, menemaninya jalan-jalan dan lain-lain yang sebenarnya orang tersebut sibuk. Ada juga berjuang, dengan mengorbankan tenaganya, dengan membantunya , baik itu mengerjakan apa yang dia butuhkan, tugas-tugas kuliahnya, dan antar jemput kekampus. Dan ada juga yang berjuang dengan materi, misalnya membelikan hadiah yang berupa HP mahal,, cincin emas, mengajak makan di restaurant mahal, memakai/ memamerkan barang-barang mewah dan elit, dengan menunjukan kepada perempuan yang di cintai. Itu semua dilakukan hanya untuk menunjukan rasa sayangnya kepada perempuan yang dicintai, agar perempuan itu simpati, walaupun sebenarnya seseorang itu hidupnya serba pas-pasan dalam dalam hal ekonomi. Cinta itu membutuhkan pengobanan, karena dengan pengorbanan tersebut dapat menunjukan keseriusan seseorang. Tetapi Ada juga yang berkorban dengan dengan menodai cinta, dengan menggadaikan tubuhnya, kalau sudah seperti itu bukan cinta lagi tapi nafsu belaka, dimana ada sesuatu hal yang membuat dia seperti itu, apakah terlalu takut kehilangan seseorang yang dia sukai dan mungkin juga sudah tidak ada jalan lain untuk menujukan rasa kasih sayangnya.
Ketika manusia jatuh cinta atau mencintai seseorang tentunya berbagai cara dilakukan agar diketahui oleh seorang yang kita cintai dan penyampaian itu tergantung tipe masing-masing manusia karena ada juga tipe manusia yang mencintai seseorang tetapi hanya dipendam didalam hati. Namun, Secara umum cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau memberikan sinyal cinta, biasanya dengan sikap/perbuatan dengan memberikan perhatian yang khusus Atau dengan menyampaikannya secara langsung dengan tidak berlebihan. Anehnya, Kadang kala seseorang yang kita cintai itu biasa saja dan tidak cantik-cantik amat namun mampu membuat kita jatuh cinta, Tetapi Kadangkala juga seseorang jatuh cinta karena kecantikannya, ketampanannya, hartanya dan lain lain sebagainya.
Sebenarnya apa itu “ CINTA “?
Bagaimana seseorang hingga bisa jatuh cinta ?
Menurut penulis Cinta memiliki banyak arti tergantung konteks saat itu, disetiap zaman makna cinta mengalami perluasan dan pergeseran makna.
Dalam Film Kuch-kuch Kota Hai, Sharul Khan mengartikan cinta itu adalah “persahabatan’. Dalam lirik lagu Aknes Monica mengartikan cinta itu tak ada logika. Bagi Nur diana, Mahasiswi Poltekes Kendari Jurusan Kebidanan, lebih filosofis memaknai cinta, Diana mengibaratkan cinta itu seperti kupu- kupu, saat dikejar, akan lari, tetapi ketika dibiarkan terbang, dia akan datang disaat kita tidak mengharapknnya. Artinya Cinta itu sesuatu yang lahir dari kalbu, tampa adanya paksaan dan tekanan, dan akan tumbuh dari hati yang suci. Benih dari Cinta dapat berupa kebahagiaan, namun kadang juga memberikan kesedihan. Cinta akan berharga ketika di berikan kepada seseorang yang menghargainya. Dan cinta itu memerlukan proses sehingga butuh waktu untuk menentukan pilihan yang terbaik.
Kata teman saya Tesar yang lagi menyelesaikan studynya Di Universitas Islam Indonesia, jurusan Arsitek, mengatakan bahwa cinta itu “ keiklasan” pada saat memberi tidak terlalu mengharapkan diberi, saat diberi akan memberi lebih, dan Ikin,mahasiswa Institut Sains dan Teknologi AKPRID, Jurusan Teknik Informatika, mengartikan “cinta itu tidak bisa ditambah dan tidak bisa dikurangi karena dia ada dengan alami” . sedangkan Hakri Fajar Mahasiswa Universtitas Hasanuddin, jurusan Hubungan Internasional mendefenisikan cinta adalah sesuatu yang tidak bisa diartikan tetapi hanya mampu dirasakan. Salman, Mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta, Jurusan Akuntansi, mengartikan cinta adalah kedekatan fisik, kedatang emosional dan komitmen. Kedekatan fisik, memiliki kesuaian keinginan dan keserasian jiwa, kedekatan emosional, memiliki rasa hati yang senang, dan komitmen, lebih pada rasa tanggung jawab untuk saling memiliki.
Samna mahasiswi Universitas 45 Makasar, jurusan Planologi mengartikan cinta adalah sesuatu yang simpel dan tidak menuntut lebih. Zubair, mahasiwa Unhas, jurusan Hukum, mendefenisikan cinta adalah ketundukan dengan sang kekasih, rela memberi semua yang dimiliki untuk dikasihinya, rela melakukan apa saja yang untuk belahanan hatinya serta rela berkorban untuk pujaan hatinya. Febriani, mahasiswa universitas Haluoleo, jurusan kesehatan Masyarakat,, cinta adalah sesuatu yang tidak ada pengharapan untuk dibalas, cinta itu pragmatis, refleksi dari kehidupan, tampa adanya cinta kita tidak bisa tahu baik buruknya seseorang.
Sementara,Ari Saktiar mahasiswi Paskasarjana UGM, jurusan Psikologi mengartikan Cinta adalah perasaan hati yang datangnya dari allah SWT . Cinta diikuti oleh hastrat untuk saling memilki, namun manusia mencemari cinta dengan nafsu yang dimilkinya yang seharusnya belum pantas disalurkan.
Dan penulis mengartikan cinta adalah segala sesuatu yang yang indah yang datang dari hati yang menimbulkan kedamaian, ketentraman dan keyamanan dalam jiwa. Berkaitan dengan hal itu, maka ketika seseorang merasakan cinta atau jatuh cinta/ mencintai seseorang mampu menimbulkan kenyamanan, ketentraman dan kedamaian antara sepasangan kekasih. Dengan adanya perasaan nyaman ketika mencintai, sehingga mampu memberikan kekuatan seseorang untuk meraih apa yang diinginkan dan spirit untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat, “ THE POWER OF LOVE,”
Dari beberapa pendapat mengenai cinta, tentunya memiliki bermacam-macam makna tergantung orang menginterprestasikannya sesuai dengan apa yang dialaminya dan apa yang dilihat dimasyarakat.
Orang yang lagi kasmaran biasanya bertanya-tanya dalam dirinya apakah saya lagi jatuh cinta, ko bisa saya jatuh cinta sama dia. pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering kita temukan dimasyarakat . Memang cinta itu itu membuat orang gila, katanya cinta itu tidak memiliki mata, katanya cinta itu buta. Bahasa yang lebih radikal lagi yang sering kita dengar dimasyarakat “ makan itu cinta “ apakah dengan cinta bisa membuat kamu hidup, dan pendapat tersebut wajar-wajar saja ketika mereka menilai seperti itu.
Banyak kejadian dimasyarakat mengenai fenomena cinta, Perempuan yang cantik, soleha tetapi mendapatkan pacar/ atau pendamping yang biasa- biasa saja atau dengan kata lain “ Jelek “ tetapi ada juga laki-laki yang tampan/ ganteng, taat beribadah tetapi mendapatkan perempuan yang biasa-biasa saja.,,,,,,,,,”ADA APA DENGAN CINTA “
Ada yang mencintai seseorang karena kekayaannya,pekerjaannya, jabatannnya/ kekuasannya, kepintarannya, tetapi ada juga, cinta yang tumbuh dan mampu membuat seseorang jatuh cinta karena adanya perhatian yang khusus, kejujuran seseorang, kebaikan, dan kadang kala juga cinta itu datang karena sering-bersama-sama yang tadinya teman dekat bisa berubah menjadi kekasih seperti dalam Falsafah Jawa “ Witing Tresno Jalaran Soko Kulino, yang artinya cinta itu tumbuh karena sering bersama-sama dan bertemu setiap harinya.
Memang benar cinta itu tidak memandang, kecantikan, ketampanan, harta,kekuasaan. tetapi tidak bisa dipungkiri juga kalau dengan harta, kekayaan bisa membuat mencintai seseorang. Banyak hal yang menyebabkan seseorang bisa jatuh cinta atau mencintai seseorang.
Untuk memahami fenomena cinta dimasyarakat kita bisa menggunakan teori-teori sosial yang menurut penulis teori tersebut sangat relevan ketika dikaitkan dengan fenomena cinta. Pertama teori empirisme yang mengatakan bahwa kebenaran itu hanya dapat dilihat dengan penglihatan atau panca indra. cinta itu datang karena penglihatan kita, dengan mata kita bisa membuat kita jatuh cinta. Cinta itu datangnya dari mata turun kehati. Kita bisa menilai apakah seseorang itu cantik, apakah seseorang itu ganteng, tampan, jelak ataupun sedang-sedang saja. Sehingga dengan penglihatan orang bisa jatuh cinta. Seseorang bisa memilih kekasihnya yang cantik atau tampan. selain itu juga orang bisa memilih pacar/ pendamping hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidup ketika berkeluarga nanti. Dengan kata lain bahwa manusia mencintai seseorang karena memiliki harta , kekuasaan, maupun pekerjaan yang layak yang bisa mencukupi kebutuhan hidup kelak.
Kemudian kedua, teori rasionalitas, yang mengatakan bahwa kebenaran itu berasal dari rasionalitas atau akal budi. Dalam teori ini, memahami cinta atau mencintai seseorang dengan rasionalitas atau akal. Orang bisa jatuh cinta karena seseorang memberikan perhatian yang lebih, memiliki kejujuran, baik, taat beribadah dan mencerminkan sikap yang bisa yang bisa dijadikan sebagai imam dalam keluarga atau mencerminkan sebagai perempuan yang soleha. Dalam pandangan ini, cinta tidak mengenal harta/ kekayaan, pekerjaan, ketampanan ataupun kecantikan. Seperti yang dikatakan oleh Aknes Monica cinta itu tak ada logika. Walaupun Laki laki / perempuan itu, jelek atau miskin, tidak berpendidikan, jika memiliki jiwa dan hati yang bersih/baik, akan mampu membuat seseorang bisa jatuh cinta kepadanya.
Jadi penulis katakan bahwa cinta itu tidak BUTA,,,cinta itu tidak perna terlepas dari dua pandangan tersebut yaitu empirismi dan rasionalitas. Cinta yang tulus dan ikhlas akan mampu mengantarkan manusia ke jenjang pernikahan.


“ Penulis berpikir liberal, diluar dari Konteks Agama, karena kita tahu bahwa jodoh sudah di tetapkan oleh Allah SWT, manusia hanya mampu berusaha untuk menentukan yang terbaik pasangan hidupnya. “

Keputusan yang paling besar dalam hidup ini adalah menentukan pasangan hidup karena pendamping/ pasangan merupakan salah satu Pintu masuk surga bagi pasangan hidup maupun akan mencelakakan pasangan hidup masuk ke Neraka”. Dan kata-kata itu selalu kuingat dan akan menjadi pegangan dalam menentukan pasangan hidupku.


Penulis adalah hanyalah manusia biasa yang tidak perna luput dari kesalahan untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan.
Wassalam.